Menggabungkan Dua Koneksi WAN dengan Metode PCC di Mikrotik

 
Balik lagi di obat lupa, di sini saya ingin mencatat konfigurasi saya yaitu menggabungkan dua koneksi WAN dengan metode PCC.

IP sesuaikan dengan jaringan anda, di sini sudah jelas topologinya dan IP nya di atas sudah saya buatkan.
 


copy script di bawah ini :
 
/interface
interface set ether1 name=WAN1
interface set ether2 name=WAN1
interface set ether3 name=Local

/ip address
add address=192.168.1.1/24 interface=WAN1
add address=192.168.2.1/24 interface=WAN2
add address=192.168.5.1/24 interface=Local
 
/ip dns set allow-remote-requests=yes cache-max-ttl=1w cache-size=5000KiB max-udp-packet-size=512 servers=8.8.8.8
 
/ip firewall mangle
add chain=input in-interface=WAN1 action=mark-connection new-connection-mark=WAN1_conn
add chain=input in-interface=WAN2 action=mark-connection new-connection-mark=WAN2_conn
 
add chain=output connection-mark=WAN1_conn action=mark-routing new-routing-mark=to_WAN1
add chain=output connection-mark=WAN2_conn action=mark-routing new-routing-mark=to_WAN2
 
add chain=prerouting dst-address=192.168.1.0/24 action=accept in-interface=Local
add chain=prerouting dst-address=192.168.2.0/24 action=accept in-interface=Local
 
add chain=prerouting dst-address-type=!local in-interface=Local per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/0 action=mark-connection new-connection-mark=WAN1_conn passthrough=yes
add chain=prerouting dst-address-type=!local in-interface=Local per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/1 action=mark-connection new-connection-mark=WAN2_conn passthrough=yes
 
add chain=prerouting connection-mark=WAN1_conn in-interface=Local action=mark-routing new-routing-mark=to_WAN1
add chain=prerouting connection-mark=WAN2_conn in-interface=Local action=mark-routing new-routing-mark=to_WAN2
 
/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.254 routing-mark=to_WAN1 check-gateway=ping
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.254 routing-mark=to_WAN2 check-gateway=ping
 
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.254 distance=1 check-gateway=ping
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.254 distance=2 check-gateway=ping
 
/ip firewall nat
add chain=srcnat out-interface=WAN1 action=masquerade
add chain=srcnat out-interface=WAN2 action=masquerade 
 
 
atau bisa download disini : LB DUA WAN Met. PCC 

Macam Macam Metode Load Balancing / Load Balanced Mikrotik




Pertama-tama kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan load balancing. Yakni teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan troughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Selama ini masih banyak anggapan yang salah bahwa menerapkan teknik load balancing pada dua jalur koneksi, maka besar bandwidth yang di dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan load balancing. Maka perlu saya jelaskan lagi bahwa load balancing tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh. Tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat dipakai secara seimbang.
Metode load balancing sendiri ada 4 yang umum dipergunakan. Di antaranya: Static Route dengan Address List, Equal Cost Multi Path (ECMP), Nth, dan Per Connection Classifier (PCC). Masing-masing metode punya kelebihan, kekurangan dan karakteristiknya masing-masing. Kali ini, kita akan meluangkan waktu untuk sedikit mengenal mereka, dan mencari tahu manakah metode yang paling cocok diterapkan di jaringan anda.

1. Static route dengan Address list
Static route dengan Address list adalah metode load balancing yang mengelompokkan suatu range IP address untuk dapat di atur untuk melewati salah satu gateway dengan menggunakan static routing. Metode ini sering di gunakan pada warnet yang membedakan PC untuk browsing dengan PC untuk Game Online. Mikrotik akan menentukan jalur gateway yang di pakai dengan membedakan src-address pada  paket data.
Kelebihan: dapat membagi jaringan dengan topologi yang sederhana, tidak ribet, dan tidak ada disconnection pada client yang disebabkan perpindahan gateway karena load balancing.
Kekurangan: Gampang terjadi overload jika yang aktif hanya client-client pada salah satu address list saja.

2. Equal Cost Multi Path (ECMP)
Equal Cost Multi Path adalah pemilihan jalur keluar secara bergantian pada gateway. Contohnya jika ada dua gateway, dia akan melewati kedua gateway tersebut dengan beban yang sama (Equal Cost) pada masing-masing gateway.
Kelebihan: Dapat membagi beban jaringan berdasarkan  perbandingan kecepatan di antara 2 ISP.
Kekurangan: Sering terjadi disconnection yang disebabkan oleh routing table yang restart secara otomatis setiap 10 menit.

3. Nth
Nth bukanlah sebuah singkatan. Melainkan sebuah bilangan integer (bilangan ke-N). Nth menggunakan algoritma round robin yang menentukan pembagian pemecahan connection yang akan di-mangle ke rute yang dibuat untuk load balancing. Pada dasarnya, koneksi yang masuk ke proses router akan menjadi satu arus yang sama. Walaupun mereka datang dari interface yang berbeda. Maka pada saat menerapkan metode Nth, tentunya akan ada batasan ke router untuk hanya memproses koneksi dari sumber tertentu saja. Ketika router telah membuat semacam antrian baru untuk batasan yang kita berikan di atas, baru proses Nth di mulai.
Kelebihan: Dapat membagi penyebaran paket data yang merata pada masing-masing gateway.
Kekurangan: Kemungkinan terjadi terputusnya koneksi yang disebabkan perpindahan gateway karena load balancing.

4. Per Connection Classifier (PCC)
Per Connection Classifier merupakan metode yang menspesifikasikan suatu paket menuju gateway suatu koneksi tertentu. PCC mengelompokkan trafik koneksi yang keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan dst-port. Mikrotik akan mengingat-ingat jalur gateway yang telah dilewati di awal trafik koneksi. Sehingga pada paket-paket data selanjutnya yang masih berkaitan akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama dengan paket data sebelumnya yang sudah dikirim.
Kelebihan: Mampu menspesifikasikan gateway untuk tiap paket data yang masih berhubungan dengan data yang sebelumnya sudah dilewatkan pada salah satu gateway.
Kekurangan: Beresiko terjadi overload pada salah satu gateway yang disebabkan oleh pengaksesan situs yang sama.

artikel ini saya ambil dari sumber : sumber



Flush DNS Secara Otomatis dan Terjadwal di Mikrotik



Pernahkan mengalami masalah, mengakses suatu web atau alamat tetapi tidak ada respon, padahal kemaren web lancar, buka apa2 lancar, koneksi internet lancar. biasanya permasalahan terletak di DNS Cache. karena fungsi DNS itu seperti alamat, jika alamat yang di tuju sudah terganti ya gx ketemu donk rumahnya :D. oleh karena itu supaya DNS di router Mikrotik selalu memperbarui, inilah fungsinya kita menghapus DNS Cache.
Cara mengatasinya bisa dengan mengclear DNS di PC atau Router Mikrotik biasanya.
Bagaimana cara flush DNS di Mikrotik, biar  flush DNS ini bekerja secara otomatis kita buat script caranya :
- Buka Winbox
- Klik System - Script - Add script
- Pada Name tulis flushdns centang semua pada Policy
- Pada isian Source tulis /ip dns cache flush - kemudian OK
    - Klik Run Script, untuk mencoba script berjalan atau tidak. jika berhasil maka DNS Cache akan terhapus.
    - Sekarang kita bikin schedule dimana ini bertujuan agar script ini bekerja dengan rentan waktu sesuai keinginan kita, misalkan 5 jam atau 1 hari sekali atau menurut keinginan kita
    - Klik System - Schedule - tambahkan schedule dengan Nama : flushdns, start date disesuaikan, start time pilih startup, Interval : isikan sesuai keinginan pada gambar 05:15:00 ini menandakan setiap 5 jam 15 menit script ini bekerja, kemudian pada On Event : isikan flushdns seperti gambar di bawah ini :

    - Klik ok


    tutorial ini saya tulis ulang, dan saya perbarui karena saya test terlebih dahulu. sumber : sumberlink

    Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree pada Mikrotik



    Pada router mikrotik sudah tersedia fitur Queue yang mampu melakukan limitasi atau pembatasan pada bandwidth. Jadi, tidak heran banyak perusahaan menggunakan mikrotik sebagai alternative karena memang kebanyakan perusahaan di indonesia memiliki akses internet yang terbatas sehingga perlu di manage.
    Ada 2 jenis Queue pada mikrotik:
    1. Queue Simpel : merupakan jenis bandwidth management yang dapat dikonfigurasi secara mudah. Biasanya simple queue digunakan hanya untuk pembatasan pemakaian bandwidth (upload dan download) tiap client. Jenis queue ini sangat cocok di implementasikan pada jaringan skala kecil hingga menengah.
    2. Queue Tree : merupakan jenis bandwidth management yang sangat kompleks. Secara garis besar fungsinya sama dengan simple queue hanya pada queue tree bandwidth management akan di kelompokan kedalam group / parent sehingga akan terlihat seperti hirarki. Untuk menggunakan Queue ini kita harus mengaktifkan mangle di menu firewall, sehingga kita dapat melakukan limitasi atau memberikan prioritas pada lalu lintas apapun seperti email, browsing, game dll

    Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree 

    Queue Simple
    • Simple Queue melimit secara fix dan memiliki aturan yang ketat.
    • Simple Queue akan memproses dari antrian secara terurut mulai dari atas hingga ke bawah.
    • Simple Queue melakukan limit dua arah sekaligus traffic Upload dan Download.
    • Simple Queue akan lebih di proses atau prioritaskan terlebih dahulu dibandingkan Queue Tree jika digunakan secara bersamaan. 
    • Simple Queue dapat memproses antrian yang di tandai oleh paket mangle.
    • Simple Queue sangat cocok bagi admin yang tidak mau ribet dengan adanya traffic control pada mangle.
    Queue Tree
    • Queue Tree membagi bandwidth secara fixed dan tidak memiliki aturan yang ketat.
    • Queue Tree tidak memperhatikan antrian sehingga proses akan dijalankan secara bersamaan. 
    • Queue Tree melakukan limit secara directional (satu arah).
    • Queue Tree sangat bergantung pada firewall mangle jika melakukan pembatasan trafik dan membedakan proses upload/download.
    • Queue Tree akan di nomer duakan setelah simple queue.
    • Untuk melakukan konfigurasi queue tree admin harus mengetahui traffic control lalu lintas yang ada.
    sumber : http://www.dimasrio.com/2015/11/perbedaan-simple-queue-dan-queue-tree.html

    Script Otomatis Untuk membuat simple Queue

    Balik Lagi di Obat Lupa :D

    Masalah :

    saya punya masalah saat ingin melimit IP di simple queue, bayangkan jika kamu punya 254 IP, kamu ingin membuat simple queue nya pasti gempor kan :D.

    Solusi :

    setelah saya googling kemana - mana ternyata ada cara otomatis dengan fasilitas script di mikrotik

    Step By Step

    1.  Silakan masuk ke winbox anda
    2.  Masuk ke menu System >> Scripts

    3.  Setelah itu anda masuk ke menu "script list"

    4.  Silakan klik tanda + (plus) untuk membikin script baru.
    5.  Pada menu script <queue> silakan isi nama dan policy seperti gambar diatas
    6.  Pada kolom Source silakan ketik script dibawah untuk membikin queue secara otomatis :

     :for e from 1 to 254 do={ /queue simple add name="Client-$e" target="172.16.1.$e" max-limit=1M/2M burst-limit=2M/4M burst-threshold=512k/1M burst-time=5s/5s limit-at=256/512k  }

    7. Kemudian Klik OK. Jalankan script dengan klik Run "Script"

    8. jika berhasil maka di simple queue nya akan menjadi seperti gambar di bawah ini :


    contoh hasil script:



    penjelasan script :

    :for e from 1 to 254 do={ /queue simple add name="Client-$e" target="172.16.1.$e" max-limit=1M/2M burst-limit=2M/4M burst-threshold=512k/1M burst-time=5s/5s limit-at=256/512k  }

    - e =  
    maksudnya variable ke

    - 1 to 254 =
     ujung IP nya jadi nanti dari 1 sampe 254

    - "Client-$e" =
     untuk nama di simpe queue

    - target="172.16.1.$e =
     IP yang ingin di limit, jadi misal 192.168.1.0/24 yang di tuliskan 192.168.1. saja. supaya variable e yang mengotomatiskan

    - max-limit
    Setting max-limit merupakan angka dari MIR (Maximum Information Rate), kecepatan maksimum yang mungkin didapatkan saat jaringan tidak sibuk.

    - burst-threshold 
    pemicu atau trigger atau titik pembalik atau batasan bandwidth riil yang diterima sebagai pembatas burst-limit.


    - burst-limit
    batasan maksimal bandwidth yang dapat dikonsumsi dalam waktu yang singkat yang ditentukan dengan busrt-time.
    - burst-time
    waktu batasan dari burst-limit 
     
    - limit-at
    Setting limit-at ini merupakan angka dari CIR (Committed Information Rate), angka yang menunjukkan bandwidth yang akan didapatkan saat jaringan paling sibuk. 


    terima kasih. artikel ini saya rangkun dengan berbagai sumber, jangan asal copy paste di sesuaikan dengan mikrotik anda. mohon maaf kalo tulisan nya kurang jelas, artikel ini hanya sebagai obat lupa saya :D